JAKARTA, 28 Desember 2010 - Tahun baru tinggal beberapa hari lagi. Bagi beberapa kalangan, tahun baru dimaknai sebagai sebuah lembaran baru untuk menorehkan sejarah baru dalam hidup. “Di tahun baru kondisi harus lebih baik,” begitulah motto yang kerap mereka lontarkan.
Tak sedikit di antaranya yang mengukur kehidupan lebih baik itu dengan materi. Satu diantaranya adalah membeli kendaraan bagi yang belum memiliki atau mengganti baru bagi yang telah mempunyainya.
Hanya, ternyata setelah memiliki atau berganti mobil baru kondisi tak berubah malah sebaliknya. Beban biaya operasional yang dirasa tinggi, mobil yang tidak sesuai harapan, atau bahkan angsuran yang serasa mencekik menjadi persoalan baru. Jadi, lebih baikkah hidup ini?
Tentu, Anda tak ingin mengalaminya kan? Agus Harfianto atau yang biasa disapa Hapy, seorang perencana keuangan berbagi tips untuk Anda :
1. Pastikan baru atau bekas
Sebelum anda menentukan untuk membeli mobil, pastikan dahulu mobil pilihan anda apakah baru atau bekas. Tentu, hal itu berpatokkan pada pendapatan Anda dan kebutuhan untuk seluruh keluarga telah terpenuhi.
Satu prinsip yang harus Anda ingat adalah, jangan memaksakan diri membeli mobil baru bila kemampuan keuangan Anda pas-pasan. Membeli mobil bekas namun layak tidak ada salahnya.
Terlebih saat ini banyak sekali show room atau perseorangan yang menawarkan mobil bekas dengan kualitas bagus. Bila Anda tak paham seluk beluk mobil ajaklah saudara atau teman yang mengerti mesin mobil.
Membeli mobil baru jauh lebih mudah. Anda tinggal mengunjungi showroom atau dealer mobil yang Anda tuju. Tetapi sebelum mengunjungi showroom mobil bekas atau baru galilah informasi tentang merek yang Anda pilih.
Anda wajib tahu jaringan penjualan dan ketersediaan suku cadang, karakter mesin mobil, hingga fitur yang ditawarkan.
2. Bersikaplah rasional
Bagi kita yang membutuhkan mobil untuk sarana transportasi penunjang kegiatan sehari-hari dan bersama keluarga, satu hal yang harus dipertimbangkan adalah memilih mobil sesuai dengan kebutuhan.
Selain bersikap rasional, Anda juga perlu berembuk dengan keluarga. Diskusikan dengan istri atau suami, serta anak-anak bila perlu ihwal mobil yang akan dipilih.
Usahakan untuk mengunjugi lebih dari satu dealer. Hal itu berguna untuk perbandingan harga, karena biasanya antara satu dengan dealer lainnya ada program khusus yang berbeda.
3. Biaya operasional dan perawatan
Aspek lain yang juga wajib Anda pertimbangkan adalah biaya operasional, biaya perawatan mobil baik bulanan maupun yang tidak terduga. Bila Anda masuk dalam kategori konsumen yang menomorsatukan gengsi, maka biaya operasional harus diperhitungkan.
Cara gampang untuk menentukan biaya operasional adalah, lihatlah kapasitas mesin. Secara logika semakin besar mesin mobil maka makin banyak pula konsumsi bahan bakar. Memang, besaran konsumsi juga tergantung bagaimana cara mengendarainya.
“Tetapi untuk membandingkannya juga harus mesin sekelasnya.Karena secara teori, makin besar makin boros,” terang Hapy.
Setelah itu hitunglah biaya perawatan rutin. Carilah informasi tentang harga suku cadang mobil tersebut. Hal itu untuk mengetahui besaran biaya yang harus Anda keluarkan bila mobil rusak dengan berbagai penyebab.
4. Penurunan harga
Setelah mengetahui jenis mobil, dan merasa sesuai dengan kebutuhan berikut biaya operasional maupun perawatannya, jangan lupa menghitung penurunan harga mobil bila Anda jual kembali. Secara teori dan dalam hitungan konservatif, penurunan nilai atau harga mobil sebesar 10 persen dari harga beli.
Namun, selain itu masih ada yang harus dipertimbangkan, yaitu apakah mobil tersebut masuk dalam kategori mobil paling laris saat ini. Bila ya, maka penurunan akan konstan dan tidak akan meluncur tajam dalam beberapa tahun.
5. Tunai atau kredit
Bila Anda memiliki dana yang cukup dan sesuai dengan harga mobil lebih baik membelinya secara tunai. Namun, jika Anda memilih kredit usahakan uang muka besar. Selain itu tetapkan agar angsuran tak melebihi sepertiga dari penghasilan Anda dan tenor jangan terlalu lama, maksimal tiga tahun.
“Makin besar uang muka, semakin kecil angsuran. Tetapi jangan membangil tenor lama,” ujar Hapy mewanti-wanti.
6. Tentukan sumber pembiayaan
Saat ini banyak bank dan lembaga pembiayaan yang menawarkan kredit pembelian mobil. Fakta umum yang ada menyebut, proses persetujuan yang dilakukan oleh bank biasanya lebih lama dan lebih ketat.
Namun, tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh bank lebih kecil ketimbang lembaga pembiayaan atau leasing. Dan sebaliknya.
Hal lain yang juga patut Anda ingat adalah, pilihlah bank yang memiliki kredibilitas tinggi. Cermati pula apakah bank tersebut masuk dalam skema penjaminan pemerintah.
Hal yang sama juga perlu Anda lakukan saat memilih lembaga pembiayaan. Tetapi, bila dealer tempat Anda akan membeli mobil hanya membatasi satu lembaga pembiayaan atau bank yang mereka tetapkan, sebaiknya Anda tinggalkan dealer tersebut dan coret dari daftar rencana Anda.
Semoga bermanfaat…
Sumber : rajufebrian.wordpress.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar