Selasa, 28 Desember 2010

Tips: Cara Tepat Memilih Bahan Bakar

0 komentar

JAKARTA, 06 Desember 2010 - Rencana pemerintah untuk melakukan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh kendaraan bermotor telah menimbulkan beragam tanggapan, baik pro maupun kontra.
Namun, terlepas dari bermacam tanggapan itu kita wajib mengetahui karakter dari jenis bahan bakar tersebut, manfaatnya bagi kendaraan kita, serta spefisikasi mesin mobil kita. Fakta selama ini menunjukkan bila mesin yang berkompresi tinggi dipaksakan mengonsumsi bensin beroktan rendah selain tak akan bertenaga, juga lebih boros.
“Pasalnya, bahan bakar beroktan rendah tidak mudah terbakar sehingga tekanan piston untuk menggerakkan engkol mesin juga rendah. Akibatnya tenaga loyo,” tutur Hendra Budianta, modifikator mesin di Serpong, Banten, Senin (6/11).
Tak hanya itu. Pada kondisi ekstrem penggunaan bahan bakar beroktan rendah dapat menimbulkan ledakan prematur. Bila hal itu terjadi terus menerus dan dalam waktu lama, maka kepala piston bisa jebol.
Sebaliknya, mesin yang memiliki kompresi rendah dan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi tidak akan memiliki pengaruh bertambahnya tenaga alias mubazir. Bahkan, bahan bakar beroktan tinggi yang relatif sulit terbakar, akan semakin sulit terbakar oleh mesin berspesifikasi seperti itu.
Bisa juga terjadi, sebagian dari bahan bakar itu mengalami gagal bakar dan ada kemungkinan menimbulkan kerak yang mengganggu performa mesin. “Memang, sebagian besar bahan bakar jenis ditambahi zat aditif pembersih mesin, tetapi jangan berspekulasi,” tandas Hendra.
Lantas langkah seperti apa yang tepat untuk memilih bahan bakar sehingga tidak berisiko merusak mesin, tetapi maksimal menghasilkan tenaga mesin serta tidak membikin kantong jebol? Berikut Hendra berbagi tips untuk Anda:
1. Kenali spesifikasi dan karakter mesin mobil
Pada umumnya, mobil yang diproduksi 1990 dirancang untuk mengkonsumsi bahan bakar dengan oktan di atas 90. Di Indonesia oktan di atas angka itu ada dua, yaitu 92 dan 95.
Secara umum, pabrikan telah merancang mobil dengan mesin yang memiliki rasio kompresi 7 : 1 hingga 9 : 1 cukup mengkonsumsi bahan bakar beroktan 88. Mesin dengan rasio kompresi 9,1 : 1 sampai dengan 10 : 1 wajib mengkonsumsi bahan bakar beroktan 92.
Lebih dari itu, atau rasio kompresi 10:1 atau lebih, harus mengkonsumsi bahan bakar minimal beroktan 95.
“Tetapi mobil yang telah dilengkapi teknologi forced induction berupa turbocharger atau supercharger sebaiknya menggunakan bahan bakar beroktan tinggi,” terang Hendra.
Pasalnya, perangkat itu berfungsi memperbanyak dan mempercepat asupan udara ke ruang bakar mesin agar proses pembakaran berlangsung sempurna. Banyaknya asupan udara tersebut menjadikan tekanan kompresi tinggi.
Bila mesin dengan rasio kompresi tinggi namun diisi bahan bakar beroktan rendah menyebabkan proses pembakaran tidak sempurna. Proses pembakaran seperti itu terjadi secara spontan dan menimbulkan suara keras, namun tidak merata. Suara mesin menjadi kasar atau ledakan keras.
Bila ledakan demi ledakan berlangsung keras, gerakkan piston menjadi tidak karuan maka bagian atas piston bisa jebol. Bahkan blok silinder pun rusak karena gerakkan itu. Akibat selanjutnya, bagian-bagain mesin akan rontok.

Tips: 6 Cara Tepat Merencanakan Pembelian Mobil

0 komentar

JAKARTA, 28 Desember 2010 - Tahun baru tinggal beberapa hari lagi. Bagi beberapa kalangan, tahun baru dimaknai sebagai sebuah lembaran baru untuk menorehkan sejarah baru dalam hidup. “Di tahun baru kondisi harus lebih baik,” begitulah motto yang kerap mereka lontarkan.

Tak sedikit di antaranya yang mengukur kehidupan lebih baik itu dengan materi. Satu diantaranya adalah membeli kendaraan bagi yang belum memiliki atau mengganti baru bagi yang telah mempunyainya.

Hanya, ternyata setelah memiliki atau berganti mobil baru kondisi tak berubah malah sebaliknya. Beban biaya operasional yang dirasa tinggi, mobil yang tidak sesuai harapan, atau bahkan angsuran yang serasa mencekik menjadi persoalan baru. Jadi, lebih baikkah hidup ini?

Tentu, Anda tak ingin mengalaminya kan? Agus Harfianto atau yang biasa disapa Hapy, seorang perencana keuangan berbagi tips untuk Anda :

1. Pastikan baru atau bekas

Sebelum anda menentukan untuk membeli mobil, pastikan dahulu mobil pilihan anda apakah baru atau bekas. Tentu, hal itu berpatokkan pada pendapatan Anda dan kebutuhan untuk seluruh keluarga telah terpenuhi.

Satu prinsip yang harus Anda ingat adalah, jangan memaksakan diri membeli mobil baru bila kemampuan keuangan Anda pas-pasan. Membeli mobil bekas namun layak tidak ada salahnya.

Terlebih saat ini banyak sekali show room atau perseorangan yang menawarkan mobil bekas dengan kualitas bagus. Bila Anda tak paham seluk beluk mobil ajaklah saudara atau teman yang mengerti mesin mobil.

Membeli mobil baru jauh lebih mudah. Anda tinggal mengunjungi showroom atau dealer mobil yang Anda tuju. Tetapi sebelum mengunjungi showroom mobil bekas atau baru galilah informasi tentang merek yang Anda pilih.


Hit Counter

Page Rank

SEO Stats powered by MyPagerank.Net
free counters

Followers

 

Mewujudkan Mobil Impian Anda. Copyright 2010 All Rights Reserved Blue Shinobi template by Andre Johns